Belajar Akuntansi & Pembukuan Bisnis UKM.
Menggunakan Fungsi VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP adalah bagian dari fungsi LOOKUP, bersama dengan HLOOKUP, INDEX dan MATCH. Kegunaan fungsi VLOOKUP adalah untuk mencari suatu nilai (lookup_value) pada range atau tabel (lookup_array), kemudian setelah nilai tersebut ditemukan, akan memanggil nilai di kolom yang lain dari tabel tersebut berdasarkan urutan kolom yang diinginkan (col_index_num).
Sebagai contoh, seorang staf keuangan ingin mengetahui harga suatu stock bahan baku, misalnya “Tepung Terigu”. Maka, staf keuangan tersebut akan mencari stock “Tepung Terigu” di tabel atau database stock barang, dan setelah ketemu, akan melihat kolom harga dari Tepung Terigu tersebut. Jadi, bukan Tepung Terigunya yang ditampilkan, melainkan harga dari Tepung Terigu. Simulasinya bisa Anda lihat pada gambar di bawah.

Syntax Fungsi VLOOKUP
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])
- lookup_value (wajib diisi) yaitu nilai yang digunakan untuk mencari data yang diinginkan. Pada contoh simulasi di atas, lookup valuenya adalah “Tepung Terigu”
- table_array (wajib diisi) yaitu range atau tabel yang akan digunakan untuk mencari data yang diinginkan. Agar mudah diingat, table array bisa kita sebut dengan tabel vlookup. Pada contoh di atas, tabel vlookupnya adalah data stock barang.
- col_index_num (wajib diisi) yaitu nomor urut kolom yang akan kita ambil nilainya sesuai dengan nomor kolom yang ada di tabel. Jika kita isi dengan nilai kurang dari 1 akan menghasilkan ERROR #VALUE!. Sedangkan jika kita isi dengan angka yang lebih besar dari jumlah kolom yang ada dalam tabel, akan menghasilkan error #REFF!.
- range_lookup (opsional) yaitu nilai TRUE atau FALSE. TRUE digunakan jika kita ingin hasil yang mendekatai (pendekatan). Sedangkan, FALSE digunakan jika kita ingin hasil absolut atau pasti. Agar syntax rumus kita jadi lebih singkat, TRUE dan FALSE bisa diganti dengan nilai 0 untuk FALSE dan 1 untuk TRUE. (Ingat FALSE=0, TRUE=1)
- Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Menggunakan VLOOKUP
- Range tabel tidak dibuat absolut atau mutlak (tidak pakai simbol $) sehingga data bergerak pada saat dicopy. Misalnya A1:E20, seharusnya $A$1:$E$20.
- Format nilai yang digunakan untuk melookup tidak sama. Misalnya, salah satu nilai memiliki format number sedangkan di tabel menggunakan format text.
Contoh Penggunaan VLOOKUP
Pada cell C16, rumusnya adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(B16,B4:G11,6,0)
Dan akan menghasilkan nilai 14,000 yang merupakan harga Tepung Terigu.
KONTEN PARTNER: Tempat sablon kaos berkualitas.
Tips Menggunakan VLOOKUP
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah dan menghindari kesalahan dalam menggunakan fungsi VLOOKUP adalah sebagai berikut:
- Gunakan reference absolute pada table array dengan menekan tombol F4 pada argument range
- Jika Anda malas menggunakan reference absolute, Anda bisa menggunakan define name untuk menamai range atau menggunakan fitur table. Misalnya, pada contoh di atas, kita namai tabel data stock dengan “tabel_stock”. Caranya, block table, pilih menu tab Formula, lalu pilih Define Name. Beri nama “Tabel_Stok” lalu simpan.
Sehingga, rumus baru VLOOKUPnya menjadi lebih simple:
Output dari rumus VLOOKUP adalah sebagai berikut:
- 4.5KShares
Terimakasih, artikelnya sangat membantu saya untuk belajar.
mo nanya gan
skr kalau kasusnya ada 2 tepung terigu (nama sama, mungkin perlu ditambahkan di kolom A itu kode barang) dengan nilai yg berbeda (anggaplah G8 14rb dan G9 10rb), nah bagaimana cara supaya munculnya 10rb? trims
Terimkasih kak, artikelnya sangat membantu.